Rabu, 27 Januari 2016

PELUANG EMAS BERBISNIS MAJALAH CUSTOMER DAN BUKU

Majalah customer bisa disebut juga majalah internal, karena ditujukan khusus untuk customer dan calon customer Anda. Sejatinya, fungsi majalah untuk menjadikan jembatan komunikasi antara Anda sebagai pemilik produk atau jasa dengan customer atau market Anda. Jadi bisa disimpulkan secara sederhana, fungsi majalah customer selain sebagai alat komunikasi persuasif juga media edukasi agar para customer dan market selalu berhubungan dengan Anda.

Banyak perusahaan menggunakan majalah customer untuk senjata marketing. Mereka berpikir strategis. Dengan memiliki media, ii artinya Anda memiliki daya dobrak ke market lebih kuat lagi. Bahkan media yang Anda miliki ini bisa multi fungsi. Selainmemelihara customer Anda, menarik prospek ( calon customer) juga senjata pelumpuh para kompetitor Anda di pasar bebas.

Wah biayanya besar banget, mana kebayar ?

Mungkin itu pemikiran Anda. Baiklah. Untuk biaya bisa dibicarakan. Sebatas kemampuan budget marketing Anda tentunya. Jangan berhenti untuk bermimpi punya majalah sendiri. Teruslah bercita-cita agar bisa terwujud. Biaya pembuatan majalah memang tidak murah, tapi juga tidak mahal-mahal amat. Karena budget bisa disesuaikan dengan kemampuan. Atau Anda ingin bikin buku dulu ?

Apa maksudnya ? Begini. Majalah dan buku sebenarnya kakak adik, satu kandungan. Cuma majalah itu memang kakaknya, agak lebih mnahal, sementara buku itu adiknya, lebih murah dan terjangkau. Pikirkan dulu konsep marketing yang ada pada bisnis Anda, dan tuangkan dalam buku beberapa halaman, lalu jual ke market.

Jika Anda ingin berdiskusi pembuatan buku atau majalah, silakan hubungi kami. Nomor kontak sudah tersedia dibagian kanan Anda. Selamat memikirkan media marketing di bisnis Anda.

Selasa, 18 Agustus 2015

CARA SEHAT BERBISNIS, DAYA UNGKIT REFERENSI

Bisnis referensi makin hari makin booming. Ini bukan soal ikut-ikutan atau trend, tapi kebutuhan hidup seumur hidup. Kita sebagai mahluk sosial, pasti perlu persetujuan dari orang sekitar. Dan ini adalah faktor terbesar pemicu utama terjadinya REFERENSI. Coba ingat - ingat lagi ketika kita akan mencari bengkel mobil atau motor, kesiapa kita meminta rekomendasi? Atau ingin mencari restoran enak, kemana kita minta referensi ?

Bukti konkrit tentang betapa pentingnya rekomendasi ada dimana-mana, dan termasuk kita sendiri mengalaminya. Sepertinya, rekomendasi adalah mata uang sosial yang berlaku dimana-mana.

Tapi uniknya, sebagai pemilik bisnis, kita kurang peka terhadap kebutuhan customer kita. Apapun produk atau jasa Anda, pasti Anda memerlukan pertumbuhan customer. Dan mengapa Anda tidak menggunakan daya ungkit referral untuk mendongkrak peningkatan keuntungan Anda ?

Bisnis rekomendasi adalah bisnis hidup seumur hidup. Kita tak akan lepas dari aktivitas rekomendasi. Dan pebisnis yang cerdik selalu memanfaatkan perilaku customer itu dengan sistim rekomendasi yang bagus. Toh jika program referensi ini berhasil, Anda juga yang ketiban profitnya.

Tak perlu tunggu lama, segera buat website bisnis Anda dan install program referensi didalamnya. Fokus pada customer lama Anda untuk mendapat customer baru. Cara ini jauh lebih efektif dan berbiaya murah dari pada mengeluarkan uang untuk biaya marketing. Misalnya pasang iklan, cetak brosur dan lain sebagainya. Bukankah lebih mudah memelihara customer lama hingga mereka sangat puas pada pelayanan kita hingga mereka dengan senang hati merekomendasikan kepada teman-teman mereka ?

Sabtu, 20 Juni 2015

LEARNING DULU BARU EARNING, BUAT CUSTOMER KEMBALI MEMBELI DARI PRODUK ANDA

Media Customer ( Internal ), dijaman sekarang ini masih dianggap PEMBOROSAN ANGGARAN. Mulai ongkos cetak hingga bayar karyawan untuk menulis. Banyak pengusaha yang berpikir demikian. Sebenarnya, mereka tidak salah, tapi juga tidak benar. Coba pikirkan lebih dalam lagi. Sebenarnya, untuk apa kita buat media customer ?

1. Untuk membahagiakan customer

2. Untuk memberi kemudahan customer tentang update produk atau jasa kita

3. Untuk mengikat hati customer lama dan menarik customer baru dari rekomendasi mereka

4. Untuk memberi nilai tambah ( add value ), sementara para kompetitor Anda belum kepikiran buat majalah ini

5. Untuk brand awarnes, atau pengakuan sosial bahwa bisnis Anda masih eksis loh dan berinovasi dengan kebutuhan customer

6. Untuk menjadikan sarana komunikasi dua arah hingga customer jadi merasa didengar dan diperhatikan oleh bisnis Anda

7. Untuk tetap menjadi market leader di industri bisnis Anda. Madia sangat berpengaruh pada opini dan kepercayaan public

Dan banyak lagi ... Pertanyaan saya, apakah dengans semua manfaat itu kita masih berpikir PEMBOROSAN ANGGARAN BISNIS ? Memang, dari mana profit yang Anda hasilkan dibisnis ? Dari langit ? Kalau memang bukan dari customer, memang jawabannya TIDAK PERLU BUAT MAJALAH CUSTOMER ( INTERNAL ) SELAMANYA. Buat apa, toh 100 % keuntungan dibisnis bukan dari customer.

Tapi sayangnya, Anda sebagai pemilik bisnis, tak bisa meremehkan customer. Dan tak bisa juga meremehkan kompetitor Anda. Ini peluang sekaligus ancaman. Coba kita lihat dari sisi berbeda. Ketika kita memiliki media customer, ada banyak peluang tersembunyi yang muncul secara bersamaan. Apa itu ? Jawabannya setelah Anda memiliki majalah customer. Kalau di jawab sekarang, Anda tak akan pernah percaya.

Pikirkan betapa penting media sebagai pusat pembelajaran customer ( LEARNING ). Tugas Anda sebagai pengusaha sejati adalah LEARNING ( BELAJAR ) UNTUK EARNING ( MENGHASILKAN UANG ), setelah menghasilkan uang, Anda putar lagi sebagian keuntungan untuk LEARNING LAGI agar dapat ilmu untuk mendapatkan EARNING YANG LEBIH BESAR. Dan ketika Anda ACTION, Anda mendapatkan formula baru bagaimana mendapat uang LEBIH BESAR LAGI. Disini Anda kembali investasi untuk EARNING LAGI agar mendapat LEARNING YANG LEBIH BAGUS hingga imcome Anda makin BESAR LAGI.

Kunci sukses sebenarnya ada dua, LEARNING UNTUK EARNING, DAN EARNING UNTUK LEARNING LAGI

Media customer adalah media untuk pembelajaran bagi customer Anda. Ketika Anda mengedukasi mereka dengan lebih baik, betapa berguna produk atau jasa Anda, mereka akan terdidik dengan baik dan akhirnya timbul awarness untuk membeli produk Anda. Ini kunci LEARNING UNTUK DAPAT EARNING. Semakin Anda konsisten mendidik para customer Anda MELALUI MEDIA CUSTOMER ANDA maka semakin mudah Anda mendapatkan UP SELLING atau mereka kembali membeli kepada Anda. Dan pada satu titik, ketika titik didih kepuasan mereka sudah mencapai 100 DERAJAT CELCIUS, maka mereka mulai MEREKOMENDASI BISNIS ANDA KE TEMAN SEKITAR MEREKA.

Tapi apakah itu sudah terjadi bagi bisnis Anda ? Bagaimana bisa ? Wong Anda sendiri tidak punya MEDIA CUSTOMER kok. " Saya sudah punya website, apakah itu termasuk media customer ? " Jawabnya IYA. Itu itu masih satu kaki, karena banyak juga customer yang lebih suka media cetak, karena lebih praktis dan tanpa bantuan listrik serta teknologi terkini segala. Kalo masih bisa dua kaki, kenapa lebih suka satu kaki ? Pincang dong. Nanti diketawain kompetitor loh. Mereka saja belum baca berita ini, kalau sudah baca, pasti mereka akan segera ambil strategi untuk mulai membuat media customer mereka.

Ingat, customer itu seperti air. Jika bisnis Anda tidak bisa membuat mereka panas, maka Anda belum bisa melakukan bisnis terhadap mereka. Naikkan temperatur mereka dengan proses edukasi melalui media customer Anda ini. Semakin bagus media yang Anda buat, maka panasnya akan membuat customer Anda bergairah untuk membeli produk dan jasa Anda. Bahkan jika mereka makin puas, akan merekomendasikan brand Anda ke seluruh orang yang mereka kenal. Kini terserah Anda, kapan Anda mau mulai ? Nunggu apa ? Nunggu kompetitor mulai dulu dan mereka mulai menggerogoti customer Anda ? Ya sutralah ...

Sabtu, 13 Juni 2015

PEBISNIS WAJIB PUNYA MEDIA CUSTOMER, KENAPA ? INI JAWABANNYA

Barang siapa yang memiliki media, berarti dia raja. Apakah Anda setuju ? Saya pikir, itu belum sempurna. Kalo hanya punya media tapi gak punya trafik dan pelanggan, apa artinya ?

Tapi jangan salah, sahabat. Tak mungkin kita punya trafik atau pelanggan ( fans) kalau kita tak punya media ? Ya kan ?

Jadi, sebagai pemilik bisnis yang memiliki mind set seorang raja, sudah selayaknya Anda memiliki media. Media apa ? Ya media customer. Media ini banyak manfaatnya loh. Sudah pernah dibahas dalam blog ini. Silakan klik disini.

Anda sebagai pemilik bisnis adalah raja. Raja memiliki visi dan misi untuk mensejahterakan rakyatnya. Pun Anda, mensejahterahkan customer Anda. Raja memiliki kerajaan, pun Anda memiliki perusahaan ( bisnis ). Raja memiliki orang-orang kerajaan, pun Anda memiliki karyawan dan mitra kerjasama. Raja memiliki kemampuan general ( jenderal ), pun Anda memiliki kemampuan dari OB ( office boy ) hingga BO ( Business Owner ). Jadi Anda memang raja kok, perlu media, kan ?

Dulu Suharto almarhum, presiden kedua kita, menjadi jaya hingga 32 tahun. Memangnya karena apa ? Karena Soeharto pintar mengolah media sebagai senjata untuk membangun pencitraan positif. Soeharto waktu itu memiliki TVRI yang dimonopoli. Ada media baru, di bredel. Gak boleh ada media selain TVRI hingga rakyat di cuci otaknya untuk satu kepentingan. Yaitu agar kekuasaan tetap langgeng.

Bayangkan jika Anda memiliki media customer seperti Soeharto. Anda pengaruhi customer Anda, pengaruhi calon investor Anda dan pengaruhi masyarakat Indonesia untuk membeli produk atau service ke Anda. Memangnya saya berlebihan ?

Jika media ini bisa Anda ciptakan sedini mungkin, secara profesional dan syukur - syukur me-nasional, Anda bisa menang di industri Anda, sementara kompetitor belum (kepikiran ) buat media customer mereka. Kecuali baca artikel ini, he he he, semoga aja terjadi

Ayolah kawan, jangan berpikr kerdil. TAKUT BUANG UANG KECIL UNTUK MENDAPATKAN POTENSI UANG BESAR, BUKAN HITUNGAN PEMIKIRAN SEORANG ENTREPRENEUR.

Jadi, coba pikir lagi, kenapa tunda buat media customer, mumpung belum keduluan sama kompetitor Anda. Ayo hubungi kami.

Kamis, 28 Mei 2015

7 DOSA BESAR BAGI PEMILIK BISNIS YANG "OGAH" PUNYA MEDIA CUSTOMER ( INTERNAL )

Dosa besar ! Ya, bagi Anda yang memiliki bisnis tapi ogah membuat media customer ( internal ). Apa alasannya ? Kok dosa ? JELAS DOSA, tapi akan saya jawab setelah saya jelaskan sedikit tentang apa itu media internal ( customer ). Media internal atau media customer adalah MEDIA KOMUNIKASI antara Anda sebagai pemilik bisnis dan customer Anda serta potensi market Anda. Ini artinya, media ini sebagai alat penghubung sekaligus alat pengikat agar customer Anda tidak berpindah hati ke tangan kompetitor Anda.

Ok, sepertinya sudah agak jelas tentang definisi MEDIA INTERNAL ( CUSTOMER ). Kini kita kupas 10 dosa besar ketika Anda tidak membuat media internal.

1. ANDA KEJAM. Kok kejam ? Dimana kekejamannya ? Kekejaman Anda ada di ketidakpedulian Anda terhadap mereka yang sudah mengeluarkan uang mereka untuk membeli produk atau jasa Anda. Ok, mereka menerima service atau barang Anda, tapi sebagai manusia, apakah Anda tidak berpikir bahwa dengan memberikan media informasi tentang produk dan jasa Anda, akan membuat mereka senang dan puas. Ubah kekejaman Anda pada customer dengan memberikan free mag atau majalah customer bulanan. Mereka lebih welcome dan mau membeli produk atau jasa Anda lagi.

2. ANDA CUEK. Cuek artinya EGP ( EMANG GUE PIKIRIN ). Padahal, customer Anda adalah sumber rejeki Anda. Kenapa Anda hanya mengharapkan uang mereka dengan menukar barang atau jasa yang nilainya relatif sama dengan uang yang mereka keluarkan. Padahal, sebagai pengusaha sukses, Anda harusnya memberi nilai tambah. Tukar menukar value bukana ciri seorang pengusaha sukses. Itu model mind set pedagang kaki lima. Jika Anda ingin besar, Anda harus berpikir besar. Buat customer Anda cerdas agar mereka tetap membeli ke Anda dan tidak lari ke kompetitor Anda.

3. ANDA TEGA. Tega karena Anda tak mau terbuka terhadap bisnis Anda sendiri. Harusnya Anda memberi yang terbaik. Caranya ? Buat media customer. Bagikan atau buat program langganan bulanan. Tawarkan manfaat lebih, buat nilai yang membuat customer Anda tetap terhubung dengan bisnis Anda. Kalo mereka tidak Anda didik melalui media customer, Anda raja tega. Mereka beri Anda uang, tapi Anda tak membuat customer NILAI TAMBAH. Anda benar-benar tega.

4. ANDA EGOIS. Cuma mau mikirin untung sendiri, padahal customer Anda perlu informasi yang berharga tentang bisnis Anda. Harusnya Anda pikirkan kebutuhan customer lebih dari yang mereka pikirkan. Itu namanya pemilik bisnis cerdas. Jika Anda berbisnis SOFTWARE AKUNTASI, buat media costomer yang mengupas seputar software, termasuk berita update, tips terbaru hingga testimonial customer yang happy. Jangan berpikir terhadap diri Anda sendiri tapi pikirkan apa kebutuhan customer, walau merea tidak meminta. Ini strategi terbaik agar branding Anda nomor satu dihati customer.

5. ANDA BODOH. Maaf, bukan berniat mau merendahkan Anda, tapi ini fakta. Coba pikirkan dengan akal sehat dan hati jernih. Bisnis Anda hidup diatas customer Anda. Jika mereka lari dan tak mau membeli ke Anda, maka finishlah bisnis Anda. Betul ? Harusnya kita punya alokasi dana untuk membuat mereka happy. Jika kita jatuh cinta pada pasangan, kita buat SURATA CINTA pada pasangan kita agar mau menikah dengan kita. Tapi ketika customer Anda sudah merasa suka dan membeli produk / jasa Anda, ,mana SURAT CINTA Anda pada mereka ? Mana ? Media Customer adalah SURAT CINTA pada customer Anda. Berikan mereka media agar mau bercerita, bertestimonial dan bisa memberi ide terbaik pada yang dicintainya itu, yaitu BISNIS ANDA.

6. ANDA PELIT. Ada kerakusan dengan semua keuntungan yang ada dibisnis Anda. Padahal, ada hak customer yang harus Anda investasikan di MEDIA INTERNAL. Media ini akan memberi edukasi, informasi, inspirasi, motivasi dan ide kreatif lainnya agar mereka makin jatuh cinta pada bisnis Anda. Tapi karena Anda sayang uang, ya akhirnya mereka menghilang. Ini wajar, karena tanpa kedermawanan, uang yang ada ditangan akan hilang. Justru dengan berinvestasi di media internal, Anda seperti membangun POHON UANG. Ada biaya yang dikeluarkan tapi jika dikelola dengan baik akan memberikan buah banyak dan panen berkali kali tanpa harus menanam lagi dari awal. Paham kan maksud saya ?

7. ANDA TAKUT RUGI. Takut kalau uang profit Anda berkurang karena biaya ini itu untuk media customer. Takut tak bisa mengembalikan investasi dan takut untuk berubah. Padahal, perubahan itu satu-satunya yang PASTI. Takut rugi, padahal justru sebaliknya, Anda akan rugi jika tak memiliki media customer. Customer bakal lari ke mereka yang punya media customer. kenapa ? Karena mereka didengarkan, mereka diberi ruang untuk berbicara dengan pemilik produk / jasa yang ia suka, mereka terbuka dengan kritik jika produk / jasa kurang bagus. Dan yang terpenting, mereka dimanusiakan. Ini akan membuat customer Anda loyal hingga Anda pada akhirnya diuntungkan. Coba pikirkan lagi wahai para pemilik bisnis. Ini soal waktu. Jika Anda masih takut bergerak, kompetitor Anda pasti akan mulai, dan lihat saja nanti.

Dan masih banyak lagi dosa-dosa yang bisa saya uraikan ketika Anda BELUM MEMILIKI MEDIA CUSTOMER.

Bayangkan, Anda pemilik bisnis AIR MINUM APEL, sementara kompetitor Anda AIR MINUM JERUK. Anda telat membuat majalah customer, karena 1001 alasan. Tapi kompetitor Anda, si pemilik air minum Jeruk sudah mulai membuat majalah customer. Awalnya mereka memang mengeluarkan banyak sekali uang, untuk cetak majalah, biaya distribusi dan bayar karyawan media. Itu adalah harga cinta yang memang seharusnya dibayar dimuka. Disatu sisi Anda happy, karena uang Anda utuh tidak keluar.

Sebulan dua bulan, tak ada peruabaha apapun. Namun menginjak bulan ketiga dan seterusnya, customer Anda mulai gerah, karena customer air minum jeruk memiliki media customer yang penuh unsur edukasi, motivasi dan lain sebagainya. Angin mulai berbalik arah. Majalah itu menjadi Public Relation yang sangat efektif untuk mempengaruhi market potensial dan juga mengikat customer lama. Dan Anda bisa tebak, akhir dari cerita ini.

Semoga belum terlambat, selamat memikirkan. Salam sukses selalu.

Rabu, 27 Mei 2015

CARA JITU MEMBUAT BRANDING BISNIS ANDA BAK SELEBRITIS, BIKIN MAJALAH CUSTOMER SEKARANG JUGA !

Majalah Internal / Customer memang bukan kebutuhan mewah tapi strategi marketing yang membuat bisnis Anda CEPAT NAIK KELAS. Kenapa begitu ? Karena dengan adanya media internal / customer, bisnis Anda akan terus dipotret tingkat pertumbuhan dan keberhasilannya DARI WAKTU KE WAKTU. Memang, bisnis mengalami naik turun, tapi seiring dengan waktu, customer Anda makin banyak, dan diantara mereka akan berbicara hal-hal yang posotif yang layak Anda DOKUMENTASIKAN.

Untuk apa dokumentasi citra positif klien ? Menurut Anda apakah penting, jika ada beberapa bahkan puluhan hingga ratusan customer Anda, berbicara sesuatu yang positif tentang produk / jasa Anda ? Sesuatu itu, entah ucapan rasa puas, pelayanan para karyawan Anda yang bagus atau apapun, lalu Anda dokumentasikan dalam bentuk TESTIMONIAL dan Anda dokumetasikan di MAJALAH CUSTOMER Anda.

Coba pikirkan lagi, aset yang paling berharga dibisnis itu apa ? Apakah yang Anda pikirkan hanya uang ... uang ... uang ? Ternyata uang bukan nomor satu. Itu memang penting, tapi yang terpenmting untuk bisnis Anda adalah REPUTASI. Reputasi ada karena PRESTASI. Nha, apa yang terjadi, jika prestasi demi prestasi di bisnis Anda ini, Anda liput dan muat di majalah internal Anda. Lalu majalah ini yang memiliki begitu banyak informasi terbaru, perkembangan bisnis Anda dan testimonial positif dari para klien Anda, Anda pajang di berbagai toko buku terkenal ? Apa yang terjadi bagi Anda sebagai pemilik bisnis ini ? Bagi karyawan Anda dibidang penjualan ? Bagi seluruh karyawan Anda secara psikologis ? Jawabannya, mereka semua bangga dan layak untuk dihormati.

Majalah customer bisa membuat reputasi bisnis Anda menjadi LEBIH KREDIBEL. Hingga, Anda lebih mudah masuk ke market yang ingin Anda kuasai. Misalnya kota yang akan Anda kuasai atau market tersembunyi lainnya. Semua bisa disiasati dengan stratregi media customer ini. Kenapa ini bisa terjadi ? Karena media bersifat publikasi dan informasi hingga Anda akan mendapatkan banyak keuntungan. Baik keuntungan secara emosional, secara rasional, SECARA SOSIAL maupun secara spiritual. Dengan memiliki media, Anda sempurna disebut orang kaya. Setidaknya kaya hati, karena Anda mau berbagi.

Jadi, tunggu apalagi, segera hubungi jasa pembuatan majalah customer yang Anda percaya, karena ditangan merekalah nama baik bisnis Anda TERCIPTA. Jangan terlambat buat media customer / internal karena jika KOMPETITOR Anda sudah melakukan strategi ini, Anda akan kehilangan moment untuk memulai. Curi start sekarang juga !!!!

Minggu, 24 Mei 2015

FUNGSI MEDIA INTERNAL - SEBUAH REFERENSI SUMBER LAIN

Media internal adalah publikasi menggunakan media yang secara khusus dibuat oleh organisasi untuk kalangan lingkungan dalam (internal). Media ini biasanya memiliki format sebagai majalah, tabloid, dan lainnya. Bentuk yang digunakan untuk media internal tergantung dari besar-kecilnya organisasi dan anggaran yang tersedia.

Manfaat media internal

Sebagai media penyebarluasan informasi tentang operasional perusahaan, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isyu umum masalah-masalah perusahaan. Saat dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan karyawan dan perusahaan. Pengukuran keberhasilan media internal adalah saat karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media internal. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan perubahan.

Bentuk-bentuk media internal

Menurut Frank Jenkins ada lima bentuk media internal:

1. Buletin - biasanya digunakan sebagai komunikasi reguler antara karyawan dan atasannya.

2. Nawala - berisi pokok-pokok berita untuk pembaca yang sibuk. Formatnya biasanya memiliki 2-8 halaman, berukuran A4, dengan tulisan-tulisan ringkas tanpa gambar.

3. Majalah - berisi karangan khas, tulisan artikel, gambar atau foto, dan biasanya terbit secara berkala. Formatnya biasanya berukuran A4.

4. Tabloid atau koran tabloid - mirip surat kabar umum dengan pokok-pokok penting, artikel pendek, dan ilustrasi.

5. Majalah dinding - media komunikasi yang ada di titik-titik tertentu lokasi suatu organisasi. Formatnya biasanya berisi poster-poster kecil.

Aspek-aspek penyusunan media internal

Informasi: menambah pengetahuan (baru) bagi pembacanya, seperti berita tentang perkawinan, kelahiran, kesejahteraan karyawan, pertemuan, dan lain sebagainya. Pendidikan: memperkenalkan pada pembacanya tentang cara baru melakukan kegiatan atau cara-cara mengatasi masalah. Rekreasi: Informasi yang dikandung memiliki ganjaran psikologis, seperti anekdot, sentilan, cerita bersambung.

Hal-hal terkait dalam memilih media internal

Seberapa sering media internal dapat dibuat sesuai dengan jumlah dana. Termasuk menimbang perlu/ tidaknya menggali sumber pendanaan dari majalah internal seperti penempatan iklan, kemungkinan harus membeli hak cipta untuk pemuatan foto-foto. Sejauh mana relevansinya dengan pencapaian tujuan dan target sasaran yang dituju. Sumber daya yang diperlukan dalam membuat media internal. Kebijakan redaksi, gaya penulisan terkait dengan target sasaran, dan proses percetakan.

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.

Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas.

Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber/ ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu.

Jenis-jenis media massa

Media massa tradisional

Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi yang jelas sebagai media massa dimana terdapat ciri-ciri seperti:

Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran tertentu. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan menyeleksi informasi yang mereka terima. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.

Macam-macam media massa tradisional

1. surat kabar

2. majalah

3. radio

4. televisi

5. film (layar lebar).

Media massa modern

Seiring dengan perkembangan teknologi dan sosial budaya, telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media massa seperti internet dan telepon selular.

Media massa yang lebih modern ini memiliki ciri-ciri seperti:

Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau internet misalnya) Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh individual Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam Penerima yang menentukan waktu interaksi

Pengaruh media massa pada budaya

Menurut Karl Erik Rosengren pengaruh media cukup kompleks, dampak bisa dilihat dari:

1.skala kecil (individu) dan luas (masyarakat)

2.kecepatannya, yaitu cepat (dalam hitungan jam dan hari) dan lambat (puluhan tahun/ abad) dampak itu terjadi.

Pengaruh media bisa ditelusuri dari fungsi komunikasi massa, Harold Laswell pada artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model sederhana yang sering dikutip untuk model komunikasi hingga sekarang, yaitu

1.Siapa (who)

2.Pesannya apa (says what)

3.Saluran yang digunakan (in what channel)

4.Kepada siapa (to whom)

5.Apa dampaknya (with what effect)

Model ini adalah garis besar dari elemen-elemen dasar komunikasi. Dari model tersebut, Laswell mengidentifikasi tiga dari keempat fungsi media.

Fungsi-fungsi media massa pada budaya

1.Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi tentang lingkungan

2.Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian pilihan solusi untuk suatu masalah.

3.Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi dan pendidikan.

4.Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang mengembangkan model

Laswell dengan memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan fungsi negatif (disfungsi).

Pengaruh media massa pada pribadi

Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.

Pertama, media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu - dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang pemirsa lihat dari media.

Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mempengaruhi apa yang pemirsanya inginkan, sebagai contoh media mengilustrasikan kehidupan keluarga ideal, dan pemirsanya mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga tersebut, dimana kehidupan keluarga ilustrasi itu terlihat begitu sempurna sehingga kesalahan mereka menjadi menu pembicaraan sehari-hari pemirsanya, atau mereka mulai menertawakan prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal kecil yang terjadi pada tokoh tersebut.

Ketiga, media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat. Contohnya anak-anak kecil dengan cepat mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter, atau putri raja seperti tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa, proses pengidolaaan ini terjadi dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola mereka, meniru cara mereka berpakaian. Sementara untuk orang dewasa mereka mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat dengan gambaran yang mereka inginkan untuk mereka secara lebih halus. Mungkin saat kita menyisir rambut kita dengan cara tertentu kita melihat diri kita mirip "gaya rambut lupus", atau menggunakan kacamata a'la "Catatan si Boy".Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi "penentu", dimana mereka menentukan arah media populer saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.

Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi "penentu", dimana mereka menentukan arah media populer saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.

Penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mendukung pemirsanya menjadi lebih baik atau mengempiskan kepercayaan dirinya. Media bisa membuat pemirsanya merasa senang akan diri mereka, merasa cukup, atau merasa rendah dari yang lain .

Referensi

1.Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition.

C.Wright Mills, The Mass Society, Chapter in the Power Elite,1956

Sumber : Jurnal Wikipedia